Kemarau tahun 2023 merupakan tantangan besar yang dihadapi masyarakat saat ini. Selain peran pemerintah yang sangat penting dalam menghadapi kondisi ini, perusahaan-perusahaan juga turut berperan dalam upaya mengurangi dampaknya. Dalam artikel ini, kami akan membahas peran penting perusahaan dalam mengatasi dampak kemarau serta langkah-langkah konkret yang telah diambil.
Peran Perusahaan dalam Mengatasi Kemarau Pentingnya peran perusahaan dalam mengatasi dampak kemarau saat ini tidak bisa diabaikan. Masyarakat merasakan dampak berupa debu, asap, dan kekurangan sumber air yang sangat mengganggu. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis perlu diambil untuk mengurangi tekanan yang diakibatkan oleh kondisi saat ini. Pencarian Vendor yang Menyewakan Water Truck Yayan Suhendri, External Relation Manager dari PT Servo Lintas Raya dan PT Swarna Dwipa Dermaga Jaya yang berada di bawah naungan Titan Group, telah bersiap menghadapi situasi kemarau sejak Juli 2023. Langkah-langkah konkret yang mereka ambil meliputi pencarian vendor yang menyewakan Water Truck (WT), penambahan sumber air (Waterfill), penambahan sistem peredam debu (Dust Suppression System), pemesanan bahan kimia tambahan, serta persiapan fasilitas pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar. Water Truck dan Penambahan Sumber Air Untuk mengurangi dampak debu di jalan-jalan angkutan, sudah disiapkan sebanyak 29 unit Water Truck (WT) yang beroperasi. Artinya, setiap 4 kilometer terdapat 1 unit WT yang bertugas mengatasi debu di jalan angkutan. Selain itu, telah ditambahkan 5 titik Waterfill untuk menambah sumber air. Penanganan Debu dan Asap Lokasi-lokasi seperti stockpile IS 107, IS 36, dan Port, sekarang dilayani oleh 3 WT yang dilengkapi dengan selang, water cannon, dan mist cannon untuk mengatasi debu. Setiap kali truk diisi, truk tersebut disemprot dengan water cannon sehingga diharapkan truk tersebut tidak meninggalkan debu di jalan. Untuk mengatasi kebakaran, WT yang berada di stockpile dilengkapi dengan bahan kimia tambahan untuk pemadaman api, sehingga kebakaran tidak merembet dan tidak mengurangi kualitas batubara. Hal yang sama dilakukan di fasilitas crusher dan titik sistem peredam debu (Dust Suppression System), di mana bahan kimia tambahan digunakan untuk menjaga kualitas batubara pelanggan. Kondisi Air Sungai Musi yang Menurun Ketinggian air Sungai Musi yang menurun juga berdampak pada aktivitas di Port SDJ. Tindakan dredging di area jetty dan pemantauan alur sungai yang rawan kandas rutin dilakukan untuk menghindari masalah saat berlayar. Bantuan dalam Penanganan Kebakaran Lahan Kondisi panas ekstrim juga menyebabkan banyak lahan warga di sepanjang jalan angkutan terbakar. WT yang dimiliki membantu dalam memadamkan api agar kebakaran tidak meluas dan memburuk. PT SLR, PT SDJ, dan Dinas Pemadam setempat bekerja sama dalam pemadaman kebakaran di sepanjang jalan angkutan. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan, alam kadang tidak dapat kita kendalikan. Kontribusi Positif kepada Masyarakat dan Lingkungan PT SLR dan PT SDJ selalu berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Mereka telah menyediakan fasilitas pengobatan gratis untuk masyarakat yang terdampak oleh kondisi panas ekstrim ini, dengan harapan dapat sedikit membantu menjaga kesehatan warga sekitar. Kesimpulan Kondisi cuaca ekstrim seperti kemarau yang kita hadapi saat ini membutuhkan kerja sama dan tindakan konkret dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan. Tindakan seperti menyiapkan Water Truck, menambah sumber air, dan mengatasi debu dan asap adalah langkah-langkah yang membantu mengurangi dampak yang diakibatkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu ini. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan-perusahaan berperan penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
0 Comments
Saat ini, suatu tantangan besar bagi kita untuk bersama-sama menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Berbagai pihak masing-masing berupaya untuk mengatasi dan mencari solusi agar dampak kondisi tidak semakin meluas dan berbahaya. Selain pemerintah yang memang memiliki peranan besar dan tanggung jawab mengatasi permasalahan yang terjadi, bersama-sama juga bisa melibatkan banyak pihak, salah satunya adalah perusahaan.
Peran Perusahaan dalam Menghadapi Kemarau Peran perusahaan menjadi bagian penting dalam mengatasi permasalahan akibat kemarau saat ini. Debu, asap, dan minimnya sumber air menjadi dampak yang paling terlihat dan terasa di masyarakat. Untuk itu, langkah konkret dan strategi harus dilakukan agar tekanan kondisi saat ini bisa sedikit terbantu dan segera teratasi. Pencarian Vendor yang Menyewakan Water Truck Dikatakan Yayan Suhendri selaku External Relation Manager PT Servo Lintas Raya dan PT Swarna Dwipa Dermaga Jaya, meskipun hal tersebut juga berdampak pada kegiatan operasional pada perusahaan-perusahaan di bawah naungan TITAN GROUP, perusahaan tentu sudah siap untuk menghadapi kondisi tersebut sejak Bulan Juli 2023, karena tanda-tanda dari kondisi alam ini sudah mulai terlihat sejak Bulan Juli 2023. Langkah-Langkah Konkret untuk Menghadapi Kemarau “Langkah yang kami lakukan adalah, mulai dari pencarian vendor yang menyewakan water truck (WT), penambahan sumber air (waterfill), penambahan dust suppression system (DSS), pemesanan tambahan chemical, hingga mempersiapkan fasilitas pengobatan gratis kepada warga sekitar,” ujarnya. Water Trucks dan Penambahan Sumber Air Sementara, lanjut Yayan, penerapan di lapangan untuk mengantisipasi debu di sepanjang jalan hauling, yakni sudah disiagakan sebanyak 29 unit WT yang beroperasi. “Artinya dalam setiap 4 KM ada 1 unit WT yang mengcover dampak debu di jalan hauling. Untuk sumber airnya, telah ditambahkan 5 titik waterfill,” tambahnya. Penanganan Debu dan Asap Dijelaskannya, untuk di area stockpile IS 107, IS 36, dan Port, ada tambahan masing-masing 1 WT di tiap lokasi, sehingga saat ini setiap stockpile dicover masing-masing oleh 3 WT yang dilengkapi selang dan water cannon serta mist cannon. Selain itu, setiap kali truk dimuat (loading), vessel truk tersebut ditembak dengan water cannon sehingga harapannya saat truk tersebut berjalan, tidak menambah dampak debu di jalan. Sedangkan untuk penanganan swabakar sendiri, WT yang berada di stockpile diberi tambahan chemical untuk pemadaman api supaya api yang terjadi di tumpukan stockpile tidak meluas dan tidak mengurangi kualitas batubara. Begitupun di setiap fasilitas crusher dan BLC titik dust suppression system (DSS) nya ditambahkan titik penyiraman, dan air yang digunakanpun telah ditambahkan chemical juga sehingga tetap menjaga kualitas batubara milik customer. Kondisi Air Sungai Musi yang Menurun “Tidak hanya debu dan asap, hal lain yang terdampak yaitu ketinggian air Sungai Musi yang menurun drastis dimana Port SDJ berada ikut menurun. Akibatnya muatan tongkang harus di sesuaikan untuk mengimbangi ketinggian air Sungai agar tongkang sudah muat tidak kandas. Adapun hal rutin dilakukan yaitu, melakukan dredging di area jetty serta pemantauan area alur sungai yang rawan kandas,” tukasnya. Bantuan dalam Penanganan Kebakaran Lahan Selain berdampak langsung di aktivitas produksi, lanjut Yayan, kondisi panas ekstrim ini berdampak pada lahan warga di sepanjang jalan hauling. Akibat kondisi kering seperti saat ini banyak lahan warga terbakar. ”WT yang kita miliki ikut membantu memadamkan api agar tidak menimbulkan dampak kebakaran yang meluas sehingga memperburuk kondisi saat ini. PT SLR, PT SDJ serta Dinas Pemadam sekitar bekerja sama untuk memadamkan api yang terjadi di sepanjang jalan hauling. Walaupun sudah banyak hal dilakukan seperti di atas, namun ada kalanya alam tetap tidak dapat dilawan,” pungkasnya. Kontribusi Positif kepada Masyarakat dan Lingkungan PT SLR dan PT SDJ selalu berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. PT SLR dan PT SDJ telah menyediakan fasilitas pengobatan gratis untuk masyarakat yang harapannya dengan fasilitas tersebut dapat sedikit membantu menjaga kesehatan warga sekitar yang terdampak kondisi panas ekstrim saat ini. Kondisi cuaca yang ekstrim seperti kemarau yang sedang kita hadapi saat ini memerlukan kolaborasi dan langkah konkret dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan. Tindakan seperti menyiagakan water truck, penambahan sumber air, dan penanganan debu dan asap adalah langkah-langkah yang membantu mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu ini. Saat ini, suatu tantangan besar bagi kita untuk bersama-sama menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Berbagai pihak masing-masing berupaya untuk mengatasi dan mencari solusi agar dampak kondisi tidak semakin meluas dan berbahaya. Selain pemerintah yang memang memiliki peranan besar dan tanggung jawab mengatasi permasalahan yang terjadi, bersama-sama juga bisa melibatkan banyak pihak, salah satunya adalah perusahaan.
Peran perusahaan menjadi bagian penting dalam mengatasi permasalahan akibat kemarau saat ini. Debu, asap, dan minimnya sumber air menjadi dampak yang paling terlihat dan terasa di masyarakat. Untuk itu, langkah konkret dan strategi harus dilakukan agar tekanan kondisi saat ini bisa sedikit terbantu dan segera teratasi. Pencarian Vendor yang Menyewakan Water Truck Dikatakan Yayan Suhendri selaku External Relation Manager PT Servo Lintas Raya dan PT Swarna Dwipa Dermaga Jaya, meskipun hal tersebut juga berdampak pada kegiatan operasional pada perusahaan-perusahaan di bawah naungan TITAN GROUP, perusahaan tentu sudah siap untuk menghadapi kondisi tersebut sejak Bulan Juli 2023, karena tanda-tanda dari kondisi alam ini sudah mulai terlihat sejak Bulan Juli 2023. Langkah-Langkah Konkret untuk Menghadapi Kemarau “Langkah yang kami lakukan adalah, mulai dari pencarian vendor yang menyewakan water truck (WT), penambahan sumber air (waterfill), penambahan dust suppression system (DSS), pemesanan tambahan chemical, hingga mempersiapkan fasilitas pengobatan gratis kepada warga sekitar,” ujarnya. Water Trucks dan Penambahan Sumber Air Sementara, lanjut Yayan, penerapan di lapangan untuk mengantisipasi debu di sepanjang jalan hauling, yakni sudah disiagakan sebanyak 29 unit WT yang beroperasi. “Artinya dalam setiap 4 KM ada 1 unit WT yang mengcover dampak debu di jalan hauling. Untuk sumber airnya, telah ditambahkan 5 titik waterfill,” tambahnya. Penanganan Debu dan Asap Dijelaskannya, untuk di area stockpile IS 107, IS 36, dan Port, ada tambahan masing-masing 1 WT di tiap lokasi, sehingga saat ini setiap stockpile dicover masing-masing oleh 3 WT yang dilengkapi selang dan water cannon serta mist cannon. Selain itu, setiap kali truk dimuat (loading), vessel truk tersebut ditembak dengan water cannon sehingga harapannya saat truk tersebut berjalan, tidak menambah dampak debu di jalan. Sedangkan untuk penanganan swabakar sendiri, WT yang berada di stockpile diberi tambahan chemical untuk pemadaman api supaya api yang terjadi di tumpukan stockpile tidak meluas dan tidak mengurangi kualitas batubara. Begitupun di setiap fasilitas crusher dan BLC titik dust suppression system (DSS) nya ditambahkan titik penyiraman, dan air yang digunakanpun telah ditambahkan chemical juga sehingga tetap menjaga kualitas batubara milik customer. Kondisi Air Sungai Musi yang Menurun “Tidak hanya debu dan asap, hal lain yang terdampak yaitu ketinggian air Sungai Musi yang menurun drastis dimana Port SDJ berada ikut menurun. Akibatnya muatan tongkang harus di sesuaikan untuk mengimbangi ketinggian air Sungai agar tongkang sudah muat tidak kandas. Adapun hal rutin dilakukan yaitu, melakukan dredging di area jetty serta pemantauan area alur sungai yang rawan kandas,” tukasnya. Bantuan dalam Penanganan Kebakaran Lahan Selain berdampak langsung di aktivitas produksi, lanjut Yayan, kondisi panas ekstrim ini berdampak pada lahan warga di sepanjang jalan hauling. Akibat kondisi kering seperti saat ini banyak lahan warga terbakar. ”WT yang kita miliki ikut membantu memadamkan api agar tidak menimbulkan dampak kebakaran yang meluas sehingga memperburuk kondisi saat ini. PT SLR, PT SDJ serta Dinas Pemadam sekitar bekerja sama untuk memadamkan api yang terjadi di sepanjang jalan hauling. Walaupun sudah banyak hal dilakukan seperti di atas, namun ada kalanya alam tetap tidak dapat dilawan,” pungkasnya. Kontribusi Positif kepada Masyarakat dan Lingkungan PT SLR dan PT SDJ selalu berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. PT SLR dan PT SDJ telah menyediakan fasilitas pengobatan gratis untuk masyarakat yang harapannya dengan fasilitas tersebut dapat sedikit membantu menjaga kesehatan warga sekitar yang terdampak kondisi panas ekstrim saat ini. Kondisi cuaca yang ekstrim seperti kemarau yang sedang kita hadapi saat ini memerlukan kolaborasi dan langkah konkret dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan. Tindakan seperti menyiagakan water truck, penambahan sumber air, dan penanganan debu dan asap adalah langkah-langkah yang membantu mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu ini. Sejak berdiri pada tahun 2005, Titan Infra Energy telah menjadi pelopor dalam pengembangan infrastruktur energi terintegrasi di Indonesia. Dengan penuh semangat, mereka telah mendorong pertumbuhan industri batubara melalui layanan infrastruktur khusus dan logistik yang tak tertandingi. Titan Infra Energy telah membangun jalan dan pelabuhan yang didedikasikan untuk batubara, memberikan layanan kontraktor pertambangan, serta mengelola transportasi darat dan air di wilayah Selatan Pulau Sumatera.
Mengapa Titan Infra Energy Unggul? Kesuksesan Titan Infra Energy tidak hanya bergantung pada fasilitas fisiknya, melainkan juga pada tim profesional yang berpengalaman dalam rantai pasokan energi. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang seluruh aspek rantai pasokan energi, mulai dari kegiatan pertambangan hingga pengiriman batubara. Dengan fokus yang kuat pada pengembangan infrastruktur energi, Titan Infra Energy telah menjadi tulang punggung industri energi di Indonesia. Visi dan Misi Titan Infra Energy Visi Titan Infra Energy: Menjadi Perusahaan Terkemuka dalam Sumber Daya Energi Batubara dan Infrastruktur di Sumatera. Visi ini mencerminkan tekad perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi regional. Misi Titan Infra Energy: Menyediakan Layanan Terpadu dari Tambang hingga Pengiriman Batubara. Misi ini mencakup berbagai tahapan, termasuk penambangan, pengangkutan, pemurnian kualitas, manajemen pelabuhan, pemasaran, dan pengiriman. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kepuasan pelanggan, kemakmuran pemangku kepentingan, serta kontribusi pada ekonomi lokal dan nasional. Titan Infra Energy memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan sektor batubara di Indonesia. Nilai-Nilai Utama Titan Infra Energy Titan Infra Energy menjalankan operasionalnya dengan berlandaskan tiga nilai inti: Inovasi: Mereka menyadari bahwa layanan infrastruktur energi terintegrasi memerlukan keterampilan kompleks. Titan Infra Energy terus mendorong peningkatan melalui tim yang cerdas dan antusias. Inovasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan dalam industri ini. Etika Tinggi: Perusahaan ini memegang teguh standar etika yang tinggi, tata kelola perusahaan yang baik, integritas, dan pengambilan keputusan yang teruji. Mereka yakin hanya dengan etika yang kuat dan integritas yang tak tergoyahkan, mereka dapat mencapai kesuksesan jangka panjang dalam bisnis batubara. Nilai ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Sinergi: Titan Infra Energy percaya bahwa kolaborasi adalah kunci sukses. Kerja sama dengan pemasok, kontraktor, masyarakat, pemerintah daerah, dan regulator dianggap penting untuk meningkatkan efisiensi produksi dan pengiriman. Sinergi adalah landasan pertumbuhan perusahaan. Strategi Titan Group dalam Produksi Batubara Titan Infra Energy Group (Titan Grup) bergerak menuju target produksi sebanyak 20 juta ton pada tahun 2023 dengan menghadirkan Proyek 1D Upgrade Phase 1 di Pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya. Mari kita tinjau langkah-langkah terbaru Titan Group dalam meningkatkan produksi dan fasilitas pelabuhan mereka. Proyek 1D Upgrade Phase 1 Proyek 1D Upgrade Phase 1 adalah langkah awal Titan Group untuk mencapai target produksi yang ambisius. Proyek ini melibatkan operasionalisasi upgrade conveyor 1D Phase 1, penambahan jembatan timbang, dan penambahan crusher di stockpile KM 36. Chairman Titan Infra Energy Group, Handoko A Tanuadji, menjelaskan bahwa Proyek Phase 1D ini bertujuan mengembangkan fasilitas pelabuhan agar dapat mendukung target produksi sebanyak 20 juta ton per tahun. Titan Group berkomitmen pada sektor Infrastruktur Pertambangan Batubara dan berusaha mengintegrasikan bisnisnya lebih efisien. Melangkah ke ID Upgrade Phase 2 Selain Proyek 1D Upgrade Phase 1, PT Titan Infra Energy juga meresmikan ID Upgrade Phase 2. Direktur Utama PT Titan Infra Energy, Darwan Siregar, memulai fase ini setelah menyelesaikan Phase 1 di Pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya pada Februari lalu. ID Upgrade mencakup peningkatan Belt Loading Conveyor (BLC) dengan perbaikan fasilitas pelabuhan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pelabuhan agar dapat memproses produk pelanggan lebih cepat, efisien, dan produktif. Perpanjangan Jalur Khusus Angkutan Batubara (Hauling Road) Selain memperbarui fasilitas pelabuhan, Titan Infra Energy juga memperpanjang jalur khusus pengangkutan batubara dari tambang-tambang di sekitar Lahat dan Muara Enim. Sejak 2015, PT Titan Infra Energy mengoperasikan jalur angkut sepanjang 113 kilometer melintasi tiga kabupaten, yaitu Lahat, Muara Enim, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang dikelola anak perusahaannya, PT Servo Lintas Raya. Hingga saat ini, 15 perusahaan tambang menggunakan infrastruktur ini. Meskipun cadangan batubara melimpah, tanpa infrastruktur yang memadai, produksi besar tidak dapat diangkut dengan efisien. Melalui hauling road ini, PT Titan Infra Energy berupaya untuk memaksimalkan potensi penambangan dan pengangkutan batubara di Sumatera Selatan. Hingga tahun 2022, hauling road yang dioperasikan oleh PT Titan Infra Energy berhasil meningkatkan pengangkutan batubara. Dalam satu tahun, terdapat tambahan sekitar 14 juta ton batubara yang diangkut melalui jalan ini. Hal ini membuktikan komitmen perusahaan untuk mendukung industri batubara dan infrastruktur yang mumpuni. Optimisme Produksi Batubara 25 Ton dalam 2-3 Tahun Kedepan Darwan Siregar optimis bahwa dalam 2-3 tahun mendatang, produksi batubara akan mencapai 25 ton. Conveyor lebar sekitar 13 meter ini memiliki potensi besar dan mampu menampung banyak truk. Hal ini akan memungkinkan pengiriman sekitar 50 juta ton batubara. Titan Group menunjukkan komitmennya untuk berkembang dan berkontribusi pada industri batubara Indonesia. Semua upaya ini akan memperkuat posisi Titan Group sebagai pemimpin sektor ini. Tantangan Permintaan Pasar Ekspor Batubara yang Potensial Turun pada 2024 Salah satu faktor utama yang mempengaruhi permintaan global batubara adalah kebijakan harga karbon. Harga batubara diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023 dan 2024. Meskipun demikian, harga batubara masih di atas rata-rata tahun 2015-2019. Kebijakan harga karbon berdampak pada industri batubara, menyebabkan penurunan permintaan karena upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Titan Infra Energy memahami pentingnya beradaptasi dengan perubahan ini. Dengan dedikasi dan komitmen mereka, Titan Infra Energy siap menghadapi tantangan tersebut dan terus berperan dalam industri batubara di Indonesia. Mengukir Keunggulan: Titan Infra Energy dan Kontribusinya pada Sektor Energi di Indonesia10/17/2023 Sejak didirikan pada tahun 2005, Titan Infra Energy telah menjadi pelopor dalam pengembangan infrastruktur energi terintegrasi di Indonesia. Dengan penuh semangat, mereka telah memacu pertumbuhan industri batubara melalui layanan infrastruktur khusus dan logistik yang tak tertandingi. Titan Infra Energy telah membangun jalan dan pelabuhan yang didedikasikan untuk batubara, memberikan layanan kontraktor pertambangan, serta mengelola transportasi darat dan air di wilayah Selatan Pulau Sumatera.
Kesuksesan Titan Infra Energy tak hanya bergantung pada fasilitas fisiknya, melainkan juga pada tim profesional yang berpengalaman dalam rantai pasokan energi. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang seluruh aspek rantai pasokan energi, mulai dari kegiatan pertambangan hingga pengiriman batubara. Dengan fokus yang kuat pada pengembangan infrastruktur energi, Titan Infra Energy telah menjadi tulang punggung industri energi di Indonesia. Visi dan Misi Titan Infra Energy Visi Titan Infra Energy: Menjadi Perusahaan Terkemuka dalam Sumber Daya Energi Batubara dan Infrastruktur di Sumatera. Visi ini mencerminkan tekad perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi regional. Misi Titan Infra Energy: Menyediakan Layanan Terpadu dari Tambang hingga Pengiriman Batubara. Misi ini mencakup berbagai tahapan, termasuk penambangan, pengangkutan, pemurnian kualitas, manajemen pelabuhan, pemasaran, dan pengiriman. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kepuasan pelanggan, kemakmuran pemangku kepentingan, serta kontribusi pada ekonomi lokal dan nasional. Titan Infra Energy memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan sektor batubara di Indonesia. Nilai-Nilai Utama Titan Infra Energy Titan Infra Energy menjalankan operasionalnya dengan berlandaskan tiga nilai inti:
Titan Infra Energy Group (Titan Grup) bergerak menuju target produksi sebanyak 20 juta ton pada tahun 2023 dengan menghadirkan Proyek 1D Upgrade Phase 1 di Pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya. Mari kita tinjau langkah-langkah terbaru Titan Group dalam meningkatkan produksi dan fasilitas pelabuhan mereka. Mengenalkan Proyek 1D Upgrade Phase 1 Proyek 1D Upgrade Phase 1 adalah langkah awal Titan Group untuk mencapai target produksi yang ambisius. Proyek ini melibatkan operasionalisasi upgrade conveyor 1D Phase 1, penambahan jembatan timbang, dan penambahan crusher di stockpile KM 36. Chairman Titan Infra Energy Group, Handoko A Tanuadji, menjelaskan bahwa Proyek Phase 1D ini bertujuan mengembangkan fasilitas pelabuhan agar dapat mendukung target produksi sebanyak 20 juta ton per tahun. Titan Group berkomitmen pada sektor Infrastruktur Pertambangan Batubara dan berusaha mengintegrasikan bisnisnya lebih efisien. Melangkah ke ID Upgrade Phase 2 Selain Proyek 1D Upgrade Phase 1, PT Titan Infra Energy juga meresmikan ID Upgrade Phase 2. Direktur Utama PT Titan Infra Energy, Darwan Siregar, memulai fase ini setelah menyelesaikan Phase 1 di Pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya pada Februari lalu. ID Upgrade mencakup peningkatan Belt Loading Conveyor (BLC) dengan perbaikan fasilitas pelabuhan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pelabuhan agar dapat memproses produk pelanggan lebih cepat, efisien, dan produktif. Perpanjangan Jalur Khusus Angkutan Batubara (Hauling Road) Selain memperbarui fasilitas pelabuhan, Titan Infra Energy juga memperpanjang jalur khusus pengangkutan batubara dari tambang-tambang di sekitar Lahat dan Muara Enim. Sejak 2015, PT Titan Infra Energy mengoperasikan jalur angkut sepanjang 113 kilometer melintasi tiga kabupaten, yaitu Lahat, Muara Enim, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang dikelola anak perusahaannya, PT Servo Lintas Raya. Hingga saat ini, 15 perusahaan tambang menggunakan infrastruktur ini. Meskipun cadangan batubara melimpah, tanpa infrastruktur yang memadai, produksi besar tidak dapat diangkut dengan efisien. Melalui hauling road ini, PT Titan Infra Energy berupaya untuk memaksimalkan potensi penambangan dan pengangkutan batubara di Sumatera Selatan. Hingga tahun 2022, hauling road yang dioperasikan oleh PT Titan Infra Energy berhasil meningkatkan pengangkutan batubara. Dalam satu tahun, terdapat tambahan sekitar 14 juta ton batubara yang diangkut melalui jalan ini. Hal ini membuktikan komitmen perusahaan untuk mendukung industri batubara dan infrastruktur yang mumpuni. Optimisme Produksi Batubara 25 Ton dalam 2-3 Tahun Kedepan Darwan Siregar optimis bahwa dalam 2-3 tahun mendatang, produksi batubara akan mencapai 25 ton. Conveyor lebar sekitar 13 meter ini memiliki potensi besar dan mampu menampung banyak truk. Hal ini akan memungkinkan pengiriman sekitar 50 juta ton batubara. Titan Group menunjukkan komitmennya untuk berkembang dan berkontribusi pada industri batubara Indonesia. Semua upaya ini akan memperkuat posisi Titan Group sebagai pemimpin sektor ini. Tantangan Permintaan Pasar Ekspor Batubara yang Potensial Turun pada 2024 Salah satu faktor utama yang mempengaruhi permintaan global batubara adalah kebijakan harga karbon. Harga batubara diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023 dan 2024. Meskipun demikian, harga batubara masih di atas rata-rata tahun 2015-2019. Kebijakan harga karbon berdampak pada industri batubara, menyebabkan penurunan permintaan karena upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Titan Infra Energy memahami pentingnya beradaptasi dengan perubahan ini. Dengan dedikasi dan komitmen mereka, Titan Infra Energy siap menghadapi tantangan tersebut dan terus berperan dalam industri batubara di Indonesia. Dampak Ekstrem Musim Kemarau 2023 dan Upaya Penanggulangan di Pertambangan Titan Infra Energy10/17/2023 Musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, terutama mulai dari bulan Agustus hingga Oktober, telah membawa tantangan ekstrim. Faktor utama yang memperparah musim kemarau ini adalah fenomena El Nino yang memengaruhi banyak wilayah Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak musim kemarau 2023 dan upaya yang dilakukan oleh Titan Infra Energy untuk mengatasinya.
Dampak Musim Kemarau Musim kemarau 2023 di Indonesia telah memberikan dampak yang signifikan. Beberapa bulan terakhir, cuaca ekstrem ini ditandai oleh curah hujan yang sangat rendah, suhu yang meningkat, dan angin kencang. Berikut adalah dampak utama yang dirasakan: 1. Pasokan Air Terbatas Musim kemarau telah mengakibatkan penurunan drastis dalam pasokan air. Hal ini menyebabkan pendangkalan sungai, menyusutnya sumber mata air, dan kekeringan embung air. Kondisi ini menjadi permasalahan utama bagi perusahaan pertambangan seperti Titan Group, PT Servo Lintas Raya (SLR), dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), yang sangat bergantung pada air dalam operasional mereka. 2. Peningkatan Debu Selain masalah air, peningkatan debu juga menjadi permasalahan serius selama musim kemarau ini. Debu yang berasal dari batubara dan tanah yang terbawa angin mengganggu operasional dan kualitas udara. Ini merupakan tantangan besar bagi karyawan dan peralatan di lapangan. 3. Kebakaran Lahan Musim kemarau juga meningkatkan risiko kebakaran lahan di sekitar jalan hauling. Kekeringan dan cuaca panas menciptakan kondisi ideal untuk kebakaran, yang dapat mengganggu operasional perusahaan tambang dan mengancam lingkungan. Upaya Penanggulangan oleh Titan Infra Energy Titan Infra Energy telah mengambil sejumlah tindakan proaktif untuk menghadapi musim kemarau 2023 ini. Berikut adalah beberapa langkah yang telah diambil: 1. Penyediaan Pasokan Air Untuk mengatasi masalah pasokan air terbatas, Titan Infra Energy telah meningkatkan sumber pasokan air. Saat ini, ada 29 unit Water Truck (WT) yang beroperasi, dengan satu unit WT yang menangani dampak debu setiap empat kilometer. Selain itu, telah ditambahkan 5 titik waterfill, sehingga jumlah waterfill saat ini mencapai 34 titik. Ini memastikan pasokan air yang lebih stabil selama musim kemarau. 2. Penanganan Debu Titan Infra Energy telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak debu di area stockpile dan jalan hauling. Setiap lokasi stockpile sekarang didukung oleh tiga WT, yang dilengkapi dengan selang, water cannon, dan mist cannon. Saat truk dimuat, truk tersebut disemprot dengan water cannon, dengan harapan bahwa ini akan mengurangi dampak debu saat truk bergerak. 3. Penanganan Kebakaran Lahan Dalam upaya untuk mendukung penanganan kebakaran lahan, WT yang dimiliki oleh Titan Infra Energy telah bekerja sama dengan Dinas Pemadam setempat. Mereka membantu memadamkan api yang terjadi di sepanjang jalan hauling, mencegahnya dari meluas dan merusak lebih banyak lahan. 4. Pemantauan Sungai Ketinggian air Sungai Musi, yang berada di dekat Port SDJ, turut menurun. Untuk mengatasi ini, Titan Infra Energy rutin melakukan tindakan seperti dredging di area jetty dan pemantauan area alur Sungai yang rawan kandas. Hal ini dilakukan untuk menjaga lalu lintas tongkang yang melewati Sungai agar tidak terhambat. Pompa yang dilengkapi cutter suction dredger telah dikerahkan ke Port sejak Agustus 2023 untuk memastikan draft minimal tongkang tetap terjaga. Kesimpulan Musim kemarau 2023 yang ekstrem telah membawa berbagai tantangan bagi Titan Group, PT Servo Lintas Raya (SLR), dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Namun, melalui persiapan yang matang dan kerja sama dengan berbagai pihak, mereka telah berusaha untuk mengatasi dampak negatifnya. Upaya dalam menangani debu, pasokan air, kebakaran lahan, dan pemantauan sungai adalah contoh nyata dari komitmen mereka untuk menjaga operasional yang berkelanjutan. Musim Kemarau 2023 di Indonesia: Dampak dan Upaya Penanggulangan di Pertambangan Titan Infra Energy10/17/2023 Musim kemarau pada tahun 2023, terutama mulai dari bulan Agustus hingga Oktober, menjadi perhatian serius di Indonesia. Situasi ini semakin diperparah oleh fenomena El Nino yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Dalam konteks ini, kami akan membahas dampak ekstrem musim kemarau ini pada operasional Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan ini.
1. Kekeringan yang Melumpuhkan Musim kemarau yang ekstrem menghadirkan beberapa masalah utama, yang pertama adalah kurangnya curah hujan. Hal ini telah menyebabkan suhu udara meningkat dan meningkatnya kecepatan angin, yang pada gilirannya mengakibatkan berkurangnya sumber air secara drastis. Beberapa masalah yang terkait dengan kekeringan ini meliputi: a. Pendangkalan Sungai Kurangnya air hujan telah menyebabkan pendangkalan sungai, yang menjadi sumber air penting bagi aktivitas operasional. b. Berkurangnya Sumber Mata Air Sumber-sumber mata air alami juga mengalami penurunan yang signifikan, menyebabkan ketidakcukupan air bersih. c. Keringnya Embung Air Embung air yang digunakan untuk cadangan juga mengalami kekeringan, mengancam kelangsungan operasional. 2. Lonjakan Debu dan Risiko Kebakaran Selain masalah kekeringan, musim kemarau juga meningkatkan produksi debu, yang berasal dari batubara dan tanah. Masalah debu ini memiliki dampak serius: a. Kualitas Udara yang Buruk Konsentrasi debu yang tinggi mengakibatkan kualitas udara yang buruk, berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan pekerja. b. Kebakaran Lahan Kekeringan dan debu yang berlebihan meningkatkan risiko kebakaran lahan di sekitar jalan hauling sepanjang 113 KM. 3. Persiapan Dini dari PT SLR dan PT SDJ Untuk menghadapi tantangan ini, PT SLR dan PT SDJ telah mengambil langkah-langkah persiapan sejak bulan Juli 2023. Beberapa upaya yang telah mereka lakukan meliputi: a. Penyewaan Water Truck (WT) Mereka mencari vendor yang menyewakan water truck (WT) untuk mengatasi kekurangan air. b. Penambahan Waterfill dan Dust Suppression System (DSS) Waterfill telah ditambahkan untuk memastikan ketersediaan air yang cukup, sementara Dust Suppression System (DSS) ditingkatkan untuk mengurangi debu. c. Pengadaan Tambahan Chemical Tambahan chemical digunakan untuk memadamkan api di tumpukan batubara dan mengatasi masalah debu. d. Fasilitas Pengobatan Gratis Selain persiapan operasional, mereka juga mempersiapkan fasilitas pengobatan gratis bagi warga sekitar yang terdampak. 4. Penanggulangan Debu Untuk mengurangi dampak debu di sepanjang jalan hauling sepanjang 113 km, saat ini ada 29 unit WT yang beroperasi, dengan satu unit WT setiap 4 KM. Sumber air telah ditambahkan menjadi 34 titik. Di area stockpile IS 107, IS 36, dan Port, tambahan WT dan penggunaan water cannon serta mist cannon membantu mengendalikan debu saat truk dimuat. 5. Penanganan Swabakar Untuk mengatasi risiko swabakar, WT yang berada di stockpile diberi tambahan chemical untuk memadamkan api dan menjaga kualitas batubara. 6. DSS di Crusher dan BLC Di fasilitas crusher dan titik dust suppression system (DSS), mereka menambahkan titik penyiraman dan chemical untuk mempertahankan kualitas batubara. 7. Pengelolaan Ketinggian Air Sungai Musi Ketinggian air Sungai Musi, tempat berlokasinya Port SDJ, telah menurun. Oleh karena itu, mereka melakukan penyesuaian muatan tongkang agar tetap sesuai dengan ketinggian air sungai. Dredging dan pemantauan area alur sungai juga menjadi tindakan rutin untuk mencegah kemungkinan kandas. 8. Kolaborasi dengan Pemadam Kebakaran Kondisi panas ekstrem juga mengancam lahan warga di sepanjang jalan hauling. Kerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran setempat diperlukan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi. Kesimpulan Musim kemarau ekstrem pada tahun 2023 telah memberikan tantangan serius bagi operasional Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Meskipun situasinya sulit, upaya persiapan dan penanganan yang cermat telah dilakukan untuk mengatasi kekeringan, debu, risiko kebakaran, dan masalah lain yang muncul akibat musim kemarau ini. Musim kemarau pada tahun 2023, terutama mulai dari bulan Agustus hingga Oktober, menjadi sangat ekstrim dengan tambahan fenomena El Nino yang merasuki sebagian besar wilayah Indonesia. Dampaknya sangat signifikan dan telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk aktivitas operasional Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Kondisi ini meliputi ketiadaan curah hujan yang berarti, suhu yang melonjak tinggi, dan meningkatnya kecepatan angin. Hal ini berdampak serius pada pasokan air, yang menimbulkan pendangkalan sungai, menyusutnya atau berkurangnya sumber-sumber mata air, dan bahkan kekeringan embung air.
Tidak hanya itu, ada dampak lain yang mengganggu operasional di lapangan, seperti peningkatan debu yang berasal dari debu batubara dan debu tanah. Selain itu, terjadi kebakaran lahan di sekitar jalan hauling selama 113 kilometer. PT SLR dan PT SDJ tentu saja telah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ini sejak Juli 2023, mengingat tanda-tanda kondisi alam yang tidak menguntungkan ini telah muncul sejak saat itu. Persiapan Menghadapi Musim Kemarau Mengantisipasi masalah debu di sepanjang jalan hauling selama 113 kilometer, saat ini ada 29 unit Water Truck (WT) yang beroperasi. Ini berarti ada satu unit WT yang menangani dampak debu setiap empat kilometer. Untuk meningkatkan pasokan air, telah ditambahkan 5 titik waterfill, sehingga jumlah waterfill saat ini mencapai 34 titik. Penanganan Debu di Area Stockpile Langkah serupa telah diambil di area stockpile IS 107, IS 36, dan Port. Di setiap lokasi ini, ditambahkan satu WT tambahan, sehingga saat ini setiap stockpile didukung oleh tiga WT, yang dilengkapi dengan selang, water cannon, dan mist cannon. Saat truk dimuat, truk tersebut disemprot dengan water cannon, dengan harapan bahwa ini akan mengurangi dampak debu saat truk bergerak. Penanganan Swabakar Untuk menangani swabakar, WT yang ada di stockpile diberikan tambahan chemical. Ini bertujuan untuk memadamkan api dan mencegah api yang terjadi di tumpukan stockpile tidak meluas dan mengurangi kualitas batubara. Penyiraman dan Kualitas Batubara Setiap fasilitas crusher dan titik dust suppression system (DSS) juga mendapat perhatian khusus. Titik penyiraman dan penggunaan chemical telah ditambahkan untuk menjaga kualitas batubara yang disuplai kepada pelanggan. Kondisi Sungai Musi dan Dampaknya Ketinggian air Sungai Musi, yang berada di dekat Port SDJ, turut menurun. Hal ini berdampak pada muatan tongkang yang harus disesuaikan agar tidak terlalu dalam. Tindakan rutin seperti dredging di area jetty dan pemantauan area alur Sungai yang rawan kandas dilakukan untuk menjaga lalu lintas tongkang yang melewati Sungai agar tidak terhambat. Pompa yang dilengkapi cutter suction dredger telah dikerahkan ke Port sejak Agustus 2023 untuk memastikan draft minimal tongkang tetap terjaga. Dukungan dalam Penanganan Kebakaran Lahan Kondisi panas ekstrim saat ini juga berdampak pada lahan warga di sepanjang jalan hauling. Banyak lahan warga yang terbakar karena kekeringan, dan WT yang dimiliki oleh Titan Group PT SLR dan PT SDJ membantu memadamkan api ini. Mereka bekerja sama dengan Dinas Pemadam sekitar untuk memadamkan api yang terjadi di sepanjang jalan hauling. Kesimpulan Musim kemarau 2023 yang ekstrim telah membawa berbagai tantangan bagi Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Namun, melalui persiapan yang matang dan kerja sama dengan berbagai pihak, mereka telah berusaha untuk mengatasi dampak negatifnya. Upaya dalam menangani debu, swabakar, penyiraman, dan pemantauan sungai adalah contoh nyata dari komitmen mereka untuk menjaga operasional yang berkelanjutan. Musim kemarau pada tahun 2023, terutama mulai dari bulan Agustus hingga Oktober, menjadi sangat ekstrim dengan tambahan fenomena El Nino yang merasuki sebagian besar wilayah Indonesia. Dampaknya sangat signifikan dan telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk aktivitas operasional Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Kondisi ini meliputi ketiadaan curah hujan yang berarti, suhu yang melonjak tinggi, dan meningkatnya kecepatan angin. Hal ini berdampak serius pada pasokan air, yang menimbulkan pendangkalan sungai, menyusutnya atau berkurangnya sumber-sumber mata air, dan bahkan kekeringan embung air.
Tidak hanya itu, ada dampak lain yang mengganggu operasional di lapangan, seperti peningkatan debu yang berasal dari debu batubara dan debu tanah. Selain itu, terjadi kebakaran lahan di sekitar jalan hauling selama 113 kilometer. PT SLR dan PT SDJ tentu saja telah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ini sejak Juli 2023, mengingat tanda-tanda kondisi alam yang tidak menguntungkan ini telah muncul sejak saat itu. Persiapan Menghadapi Musim Kemarau Mengantisipasi masalah debu di sepanjang jalan hauling selama 113 kilometer, saat ini ada 29 unit Water Truck (WT) yang beroperasi. Ini berarti ada satu unit WT yang menangani dampak debu setiap empat kilometer. Untuk meningkatkan pasokan air, telah ditambahkan 5 titik waterfill, sehingga jumlah waterfill saat ini mencapai 34 titik. Penanganan Debu di Area Stockpile Langkah serupa telah diambil di area stockpile IS 107, IS 36, dan Port. Di setiap lokasi ini, ditambahkan satu WT tambahan, sehingga saat ini setiap stockpile didukung oleh tiga WT, yang dilengkapi dengan selang, water cannon, dan mist cannon. Saat truk dimuat, truk tersebut disemprot dengan water cannon, dengan harapan bahwa ini akan mengurangi dampak debu saat truk bergerak. Penanganan Swabakar Untuk menangani swabakar, WT yang ada di stockpile diberikan tambahan chemical. Ini bertujuan untuk memadamkan api dan mencegah api yang terjadi di tumpukan stockpile tidak meluas dan mengurangi kualitas batubara. Penyiraman dan Kualitas Batubara Setiap fasilitas crusher dan titik dust suppression system (DSS) juga mendapat perhatian khusus. Titik penyiraman dan penggunaan chemical telah ditambahkan untuk menjaga kualitas batubara yang disuplai kepada pelanggan. Kondisi Sungai Musi dan Dampaknya Ketinggian air Sungai Musi, yang berada di dekat Port SDJ, turut menurun. Hal ini berdampak pada muatan tongkang yang harus disesuaikan agar tidak terlalu dalam. Tindakan rutin seperti dredging di area jetty dan pemantauan area alur Sungai yang rawan kandas dilakukan untuk menjaga lalu lintas tongkang yang melewati Sungai agar tidak terhambat. Pompa yang dilengkapi cutter suction dredger telah dikerahkan ke Port sejak Agustus 2023 untuk memastikan draft minimal tongkang tetap terjaga. Dukungan dalam Penanganan Kebakaran Lahan Kondisi panas ekstrim saat ini juga berdampak pada lahan warga di sepanjang jalan hauling. Banyak lahan warga yang terbakar karena kekeringan, dan WT yang dimiliki oleh Titan Group PT SLR dan PT SDJ membantu memadamkan api ini. Mereka bekerja sama dengan Dinas Pemadam sekitar untuk memadamkan api yang terjadi di sepanjang jalan hauling. Kesimpulan Musim kemarau 2023 yang ekstrim telah membawa berbagai tantangan bagi Titan Group PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Namun, melalui persiapan yang matang dan kerja sama dengan berbagai pihak, mereka telah berusaha untuk mengatasi dampak negatifnya. Upaya dalam menangani debu, swabakar, penyiraman, dan pemantauan sungai adalah contoh nyata dari komitmen mereka untuk menjaga operasional yang berkelanjutan. Musim Kemarau Tahun 2023: Tantangan dan Solusi bagi PT SLR dan PT SDJ (Titan Infra Energy Group)10/16/2023 Musim kemarau tahun 2023, terutama dari bulan Agustus hingga Oktober, merupakan periode yang sangat ekstrim. Ditambah lagi dengan adanya fenomena El Niño yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, kondisi ini semakin memburuk. Dampaknya sangat terasa dalam operasional PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). Mulai dari kurangnya curah hujan, suhu tinggi, dan peningkatan kecepatan angin, semuanya mengakibatkan penurunan sumber air secara signifikan, seperti pendangkalan sungai, menyusutnya mata air, dan keringnya embung air. Selain itu, debu dari batubara dan tanah serta kebakaran lahan di sekitar jalan hauling sepanjang 113 KM juga menjadi masalah serius.
Menghadapi Tantangan Musim Kemarau PT SLR dan PT SDJ sudah mempersiapkan diri menghadapi situasi ini sejak Juli 2023, ketika tanda-tanda perubahan cuaca mulai terlihat. Mereka mencari vendor untuk menyewa water truck (WT), menambah sumber air (waterfill), meningkatkan sistem penekan debu (DSS), memesan chemical tambahan, dan bahkan menyediakan fasilitas pengobatan gratis bagi warga sekitar. Penanganan Debu dan Air Untuk mengatasi masalah debu di sepanjang jalan hauling sepanjang 113 km, kini terdapat 29 unit WT yang beroperasi. Artinya, setiap 4 KM terdapat satu unit WT yang bertugas mengurangi dampak debu di jalan hauling. Jumlah waterfill juga telah ditingkatkan menjadi 34 titik, dengan penambahan 5 titik waterfill untuk memenuhi kebutuhan air. Langkah serupa diambil di area stockpile IS 107, IS 36, dan Port. Masing-masing lokasi sekarang dilengkapi dengan satu WT, sehingga setiap stockpile dijaga oleh 3 WT dengan selang dan water cannon serta mist cannon. Setiap kali truk dimuat, mereka disemprot dengan water cannon untuk menghindari penyebaran debu di sepanjang jalan. Mengatasi Kebakaran Batubara Untuk mengatasi kebakaran batubara, WT yang berada di stockpile dilengkapi dengan chemical tambahan untuk memadamkan api dan menjaga kualitas batubara. Ini adalah langkah penting untuk melindungi produksi dan mencegah kerugian yang dapat disebabkan oleh kebakaran batubara. Ketinggian Air Sungai Musi Ketinggian air Sungai Musi, tempat Port SDJ berlokasi, juga mengalami penurunan. Ini berdampak pada muatan tongkang yang harus disesuaikan agar tidak terdampar. Pembersihan alur (dredging) di area jetty serta pemantauan alur Sungai yang rawan terdampar juga dilakukan secara rutin. Pompa yang dilengkapi cutter suction dredger sudah ada di Port sejak Agustus 2023 untuk memastikan draft minimum tongkang tetap terjaga. Kolaborasi dengan Dinas Pemadam Kondisi panas ekstrim ini juga memicu kebakaran lahan di sepanjang jalan hauling. WT yang dimiliki oleh PT SLR dan PT SDJ turut membantu memadamkan api, mencegah dampak yang lebih luas, dan menjaga lingkungan. Kerja sama antara PT SLR, PT SDJ, dan Dinas Pemadam setempat sangat penting dalam upaya pemadaman api di sepanjang jalan hauling. Kesimpulan Musim kemarau tahun 2023 membawa tantangan besar bagi PT Servo Lintas Raya dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya. Namun, dengan persiapan yang matang dan tindakan proaktif, mereka berhasil mengatasi banyak masalah yang timbul akibat cuaca ekstrim ini. Kolaborasi dengan berbagai pihak dan peningkatan infrastruktur telah membantu menjaga kelancaran operasional dan melindungi lingkungan sekitar. |
AuthorWrite something about Titan Infra. No need to be fancy, just an overview. Archives
June 2024
Categories |